MELAFALKANKATA DENGAN ARTIKULASI YANG TEPAT_www.helmykediri.com. Hermin Kurniawan. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. This Paper. A short summary of this paper. 25 Full PDFs related to this paper. Read Paper. Download Download PDF. Download Full PDF Package.
Artikulasi dapat diartikan dengan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Ilmu yang mempelajari alat ucap manusia dan tata bunyi yang dihasilkannya disebut fonologi. Alat ucap manusia menghasilkan lambang-lambang bunyi yang bermacam-macam. Setiap bunyi yang dihasilkannya memiliki ciri tersendiri yang dapat dijelaskan proses pengucapannya. Setiap lambang bunyi tersebut disimbolkan dengan bentuk huruf dalam bahasa tulis dan fonem untuk bahasa lisan. Lambang-lambang bunyi tersebut dapat dihasilkan oleh adanya arus ujaran yang masuk ke rongga mulut dan memengaruhi pergerakan pita suara serta getaran di sekitarnya yang kemudian menimbulkan efek-efek bunyi. Jika arus yang keluar tidak mendapatkan hambatan atau rintangan, akan menimbulkan bunyian yang dikelompokkan menjadi kelompok vokal, yaitu a, i, u, e, o berjumlah lima huruf, tetapi diucapkan dengan enam fonem /a/, /i/, /u/, /e/,//, /o/. Bentuk ucapan e ada yang lemah /ə/ dan e lebar atau //, bentuk gabungannya disebut dengan diftong. Diftong adalah gabungan dua vokal yang menimbulkan bunyi luncuran lain. Contoh diftong ialah au, ai, oi yang dibaca aw, ay, oy. Contoh kalimat 1. Harimau harimaw itu berhasil ditangkap penduduk. 2. Mereka bermain voli pantai. pantay 3. Para buruh memboikot memboykot pertemuan itu. Proses bunyi ujar yang dihasilkan oleh karena arus ujaran yang keluar mendapat hambatan disebut konsonan. Proses itu terdiri atas hal-hal berikut. 1. Bilabial, bila bunyi ujar yang dihasilkan dengan mempertemukan kedua bibir; seperti b, p, m. 2. Laringal, bila bunyi ujar yang terjadi karena pita suara terbuka agak lebar. Contoh h. 3. Velar, apabila bunyi ujar yang dihasilkan oleh lidah bagian belakang artikulator dan langit-langit lembut titik artikulasi, seperti k, g, ng, kh, q. 4. Labio dental, bila bunyi ujar yang dihasilkan dengan mempertemukan gigi atas titik artikulasi dengan bibir bawah artikulator; seperti f, v, w. 5. Alpico interdental/dental, bila bunyi ujar yang dihasilkan oleh ujung lidah artikulator dengan daerah lengkung gigi titik artikulator, seperti t, d, n. 6. Spiral, bila bunyi ujar yang dihasilkan dari udara yang keluar dari paru-paru yang mendapat halangan getaran lidah. Contoh s, z, sy. 7. Uvular, bila bunyi getar lain yang dihasilkan oleh anak tekak sebagai artikulator dengan lidah bagian belakang sebagai titik artikulasinya. Contoh r – tidak jelas. 8. Apikal, bila bunyi getar yang dihasilkan dengan mendekatkan lidah ke langit-langit lembut atau lengkung kaki gigi dengan sistem getar menimbulkan bunyi ujar. Contoh r – jelas. Di samping bentuk gabungan vokal yang menimbulkan bunyi luncuran, pada konsonan terdapat bunyi atau fonem yang memiliki bentuk pengucapan yang lebih dari satu. Namun, perbedaan pelafalannya tak memengaruhi arti. Misalnya, pada fonem /p/ pada kata panen merupakan lafal terbuka dan biasanya penempatannya di awal kata, sedangkan lafal tertutup pada kata atap terdapat pada akhir kata ini disebut dengan alofon. Demikian pula pada fonem /b/ akan dibaca [b] jika di awal kata, namun dilafalkan /p/ bila berada di akhir kata. Contoh - [lembab] dilafalkan [lembap>] - [jawab] dilafalkan [jawap>] - [adab] dilafalkan [ adap>] Tapi diucapkan /b/ kembali bila diberi akhiran –an Contoh - [lembap>]  [kelembaban] - [jawap>]  [jawaban] - [adap>]  [peradaban] Gejala pelafalan ini juga terjadi pada fonem /d/ yang dilafalkan /t>/ bila berada di akhir kata, tapi kembali dibaca /d/ jika diberikan akhiran yang ada vokalnya. Misalnya, kata [abad] dibaca [abat>], tapi kembali /d/ pada [abadi]. Yang perlu dicermati sebenarnya adalah bila perbedaan lafal tersebut memengaruhi arti. Dalam bahasa Indonesia, perbedaan ucapan pada satu bentuk kata atau tulisan yang sama, tapi diucapkan berbeda dan menimbulkan arti yang berbeda dikenal dengan bentuk homograf. Contoh - fonem /e/ pada kata apel [apəl] dan fonem /Є/ pada kata apel [apЄl]. Kata [apəl] bermakna jenis buah dan kata [apЄl] bermakna upacara bendera. - seret [ səret ] = berarti tersendat-sendat; tidak lancar - seret [ sЄret ] = berarti menaik suatu benda menyusur tanah - serang [ sЄrang ] = berarti nama tempat / wilayah di Jawa Barat - serang [ sərang ] = berarti penyerbuan atau serbu Pengucapan atau pelafalan harus sesuai dengan bentuk hurufnya. Dalam Ejaan yang Disempurnakan EYD telah diatur bentuk pengucapan atau pelafalan setiap huruf atau abjad dalam bahasa Indonesia lihat lagi pelajaran Bab 1. Dengan demikian, membaca singkatan yang hanya terdiri atas beberapa huruf yang berdiri sendiri, harus tepat artikulasi atau pelafalannya. Begitu juga dengan bentuk akronim serta beberapa kata yang sering diucapkan tak baku. Di bawah ini diperinci pengucapan yang baku dan tidak baku pada sejumlah bentuk singkatan atau akronim termasuk pengucapan singkatan yang berasal dari bahasa asing. Contoh - 55 - Yang perlu dicermati sebenarnya adalah bila perbedaan lafal tersebut mempengaruhi arti. Dalam bahasa Indonesia perbedaan ucapan pada satu bentuk kata atau tulisan yang sama tapi diucapkan berbeda dan menimbulkan arti yang berbeda dikenal dengan bentuk homograf. Contoh - fonem /e/ pada kata apel [apԣl] dan fonem /ȯ/ pada kata apel [apȯl]. Kata [apԣl] bermakna jenis buah dan kata [apȯl] bermakna upacara bendera. - seret [ sԣret ] = berarti tersendat-sendat; tidak lancar - seret [ s ret ] = berarti menaik suatu benda menyusur tanah - serang [ s rang ] = berarti nama tempat / wilayah di Jawa Barat - serang [ sԣrang ] = berarti penyerbuan atau serbu Pengucapan atau pelafalan harus sesuai dengan bentuk hurufnya. Dalam Ejaan Yang Di Sempurnakan EYD telah diatur bentuk pengucapan atau pelafalan setiap huruf atau abjad dalam bahasa Indonesia lihat lagi pelajaran Bab 1. Dengan demikian membaca singkatan yang hanya terdiri atas beberapa huruf yang berdiri sendiri, harus tepat artikulasi atau pelafalannya. Begitu juga dengan bentuk akronim serta beberapa kata yang sering diucapkan tak baku. Di bawah ini diperinci pengucapan yang baku dan tidak baku pada sejumlah bentuk singkatan atau akronim termasuk pengucapan singkatan yang berasal dari bahasa asing. Contoh Singkatan / kata Lafal Tidak Baku Lafal Baku BBC [ be be se ], [ bi bi si ] [ be be ce ] ABC [ a be se ], [ a bi si ] [ a be ce ] BSD [ bi es di ] [ be es de ] IMF [ay em ef ] [ i em ef ] TVRI [ ti vi er i ] [ te ve er i ] MTQ [ em te kyu ] [ emte ki ] IGGI [ ay ji ji ay ] [ i ge ge i ] ICW [ i se we ] [ i ce we ] Taxi [teksi] [ taksi ] Psikologi [ psaykoloji ] [ psikologi ] BCA [Be se a] [be ce a] Speaker [ spiker ] [ speker ] pascasarjana [ paskasarjana ] [ pascasarjana ] Logis [ lohis ] [ logis ] pendidikan [ pendidi’an ] [ pendidikan ] Pohon [puhun] [pohon] sosiologi [ sosiolohi ] [ sosiologi ] Exit [ ekit ] [ eksit ] 97 Bahasa Indonesia SMK/MAK Setara Tingkat Semenjana Kelas X Akronim bahasa asing singkatan yang dieja seperti kata yang bersifat internasional mempunyai kaidah tersendiri, yakni tidak dilafalkan seperti lafal Indonesia, tetapi singkatan itu dilafalkan seperti aslinya. Contoh Akronim bahasa asing singkatan yang dieja seperti kata yang bersifat internasional mempunyai kaidah tersendiri, yakni tidak dilafalkan seperti lafal Indonesia, tetapi singkatan itu dilafalkan seperti aslinya. Contoh Kata Lafal Tidak Baku Lafal Baku UNESCO [ u nes tjo ] [yu nes ko ] UNISEF [ u ni tjef ] [ yu ni sef ] Sea Games [ se a ga mes ] [ si ge ims ] e-mail [ emil ] [ imel ] Hitech [ hitek ] [ haytekh ] B. Melafalkan Kata Secara Baku dan Membedakannya dari Lafal Daerah Dalam bahasa Indonesia, penulisan secara baku telah diatur dalam Ejaan Yang Disempurnakan EYD. Untuk penggunaan secara lisan yang berkaitan dengan bagaimana sebuah kata diucapkan atau dilafalkan secara benar hanya berpedoman pada pengucapan sesuai dengan huruf yang membentuk kata tersebut. Kata di dalam bahasa Indonesia selain berasal dari bahasa Melayu, banyak juga yang berasal dari bahasa daerah. Kata-kata yang berasal dari bahasa daerah tentunya telah diadaptasi menjadi kata baku bahasa Indonesia. Kata yang telah baku harus diucapkan berdasarkan lafal bakunya. Ukuran ucapan baku dilihat dari pelafalan bunyi terhadap fonem pembentuk katanya dan tidak terpengaruh oleh unsur bahasa daerah. Meskipun ucapan itu sering dan lazim diucapkan terutama dalam situasi nonformal. Contoh lafal baku dan tidak baku yang terpengaruh bahasa daerah atau logat tertentu B. Melafalkan Kata Secara Baku dan Membedakannya A Melafalkan kata dengan Artikulasi yang Tepat Untuk melafalkan kata dengan artikulasi dengan tepat, maka kita perlu mempelajari fonologi, yaitu ilmu bahasa yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa pada umumnya. Fonologi terdiri atas 2 ( dua ) bagian ilmu, sebagai berikut. 1. Fonetik Soal Soal Dari Materi Melapalkan Kata Dengan Artikulasi Yang Tepat. Materi Bahasa Inggris Kelas 3 Sd Dilengkapi Soal Latihan Contoh Soal Dan Materi Pelajaran 9 From Contoh soal usbn bahasa indonesia sem 1 kelas 9 Contoh soal uraian usek agama islam smp kelas 9 Contoh soal usbn unbk ipa smp kls 9 k13 Contoh soal utbk tes potensi skolastik Source Source Source Source Source Source Source Source Source Source Source Source Source Source Source Source Source Source This site is an open community for users to do sharing their favorite wallpapers on the internet, all images or pictures in this website are for personal wallpaper use only, it is stricly prohibited to use this wallpaper for commercial purposes, if you are the author and find this image is shared without your permission, please kindly raise a DMCA report to Us. If you find this site serviceableness, please support us by sharing this posts to your preference social media accounts like Facebook, Instagram and so on or you can also bookmark this blog page with the title soal soal dari materi melapalkan kata dengan artikulasi yang tepat by using Ctrl + D for devices a laptop with a Windows operating system or Command + D for laptops with an Apple operating system. If you use a smartphone, you can also use the drawer menu of the browser you are using. Whether it’s a Windows, Mac, iOS or Android operating system, you will still be able to bookmark this website.
MelafalkanKata dengan Artikulasi yang Tepat. Bunyi dan Alat Ucap Manusia. Artikulasi dapat diartikan dengan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Ilmu yang mempelajari alat ucap manusia dan tata bunyi yang dihasilkannya disebut fonologi. Alat ucap manusia menghasilkan lambang- lambang bunyi yang bermacam-macam.
Apakah Anda sedang mencari makna dari melafalkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia? Berikut adalah penjelasannya Arti dari melafalkan adalah kata kerja mengucapkan kata, doa, dan sebagainya ia belajar melafalkan kata-kata asing dengan tepat Kategori KataKata lain yang mirip dengan melafalkan adalah Sebelumnya Acak Selanjutnya
MelafalkanKata dengan Artikulasi yang Tepat. Bunyi dan Alat Ucap Manusia Artikulasi dapat diartikan dengan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Alat ucap manusia menghasilkan lambang-lambang bunyi yang bermacam-macam. Setiap bunyi yang dihasilkannya memiliki ciri tersendiri yang dapat dijelaskan proses pengucapannya.
Daftar Isi Pengertian Artikulasi Jenis-jenis Artikulasi 1. Plosive/Stop Hambat/Letupan 2. Fricative Geseran 3. Affricate Paduan 4. Nasal Sengau 5. Trill Getaran 6. Lateral Sampingan 7. Approximant Hampiran Gangguan Artikulasi Cara Melatih Artikulasi 1. Fokus dengan Kelancaran 2. Volume Suara 3. Penempatan Jeda yang Tepat 4. Tekanan Arti 5. Pilihan Kata 6. Bersikap Wajar Artikulasi adalah istilah yang berkaitan dengan pengucapan atau gerakan bibir yang diharapkan dapat dipahami oleh orang lain. Artikulasi mempengaruhi kejelasan kata-kata yang diucapkan, sehingga perlu dilatih. Terkadang saat sedang berbicara atau melakukan presentasi, seseorang memberikan saran kepada kita untuk berbicara dengan lantang dan pengucapan yang tersebut bertujuan untuk mendorong seseorang yang bicara mengucapkan kalimat sesuai dengan pola yang ada. Misalnya saja saat menyebut huruf vokal seperti 'a,i,u,e,o', maka gerakan bibir memiliki cirinya masing-masing. Seperti huruf 'o' saat disebutkan membentuk gerakan bibir menjadi bulat. Itu semua berdasarkan pola-pola standar yang sudah diambil dari istilah 'articulation', yakni pengucapan bunyi bahasa yang polanya sesuai standar sehingga dapat dipahami oleh orang lain. Selain itu, artikulasi juga dimaknai sebagai gerakan otot saat berbicara. Termasuk saat mengucapkan huruf vokal 'a,i, u, e, o' dan pola-pola bunyian lainnya. Dai huruf A sampai Z, bahasa Indonesia memiliki polanya sendiri. Begitu juga saat mengucapkan bunyian yang tersambung dan menjadi rangkaian kalimat yang bermakna dan dipahami orang lain. Jenis-jenis ArtikulasiPengertian artikulasi selanjutnya dikemukakan oleh Rahyono yang berpendapat bahwa artikulasi dapat dikelompokkan menjadi 7 jenis. Perbedaan yang ada dapat dilihat dari hambatan dan tempat artikulasi yang menciptakan penamaan terhadap bunyi-bunyian. Jenis hambatan tersebut di antara lain adalah sebagai Plosive/Stop Hambat/LetupanPlosive/stop adalah berartikulasi dengan cara menghambat total aliran udara dan melepaskannya melalui Fricative GeseranSebaliknya, fricative hanya menghambat aliran udara sebagian tidak total dan udara masih dapat mengalir melalui celah sempit. Celah tersebut dibentuk oleh artikulator pasir dan artikulator Affricate PaduanArtikulator jenis affricate merupakan perpaduan antara artikulasi geseran dan letupan. Artikulasi yang dihambat secara total kemudian diletupkan melalui celah sempit yang dibuat oleh artikulator pasif dan Nasal SengauJenis artikulasi selanjutnya adalah nasal, yakni artikulator yang dilakukan dengan cara menghambat aliran udara secara total melalui rongga mulut. Penghambatan tersebut dilakukan oleh artikulator dan membuka aliran udara menuju hidung bagian Trill GetaranArtikulasi muncul apabila artikulator aktif disentuh ke artikulator pasif dan dilakukan secara urut. Sehingga bentuk yang dihasilkan seperti Lateral SampinganApabila aliran udara di bagian tengah terhambat dan jalan aliran udara dilalui lewat samping-samping lidah, maka artikulasi tersebut dinamakan Approximant HampiranArtikulasi jenis approximant terbentuk dengan cara mempersempit aliran udara pada mulut bagian rongga tanpa menimbulkan geseran. Artikulator aktif bergerak menuju artikulator pasif, gerakan tersebut kemudian menjauh kembali saat udara mengalir ArtikulasiMelalui penjelasan di atas maka dapat dimaknai bahwa bunyi-bunyian, kalimat, dan suku kata dapat terbentuk karena artikulasi. Namun, bagaimana jika dalam proses artikulasi terdapat gangguan? Misalnya saja kesulitan untuk mengucapkan atau menirukan bunyi, kalimat, dan suku kata. Gangguan tersebut mengakibatkan seseorang menjadi sulit dipahami pengucapannya. Secara umum, karakteristik gangguan artikulasi meliputiPengucapan suara yang diungkapkan dengan tidak sempurna, tidak tepat, atau tidak artikulasi dialami oleh 60% - 80% dari jumlah total orang-orang yang alami gangguan artikulasi biasanya sulit mengucapkan huruf konsonan seperti S, K, L, dan yang sering muncul karena gangguan artikulasi adalah pola ucapan bayi baby talk, lipsing atau pelat yang sulit mengartikulasikan konsonan, dan ketidakmampuan lidah mengucapkan huruf-huruf Melatih ArtikulasiJika seseorang mengalami gangguan artikulasi dan ingin memperbaikinya, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan. Berdasarkan buku berjudul 'Sukses Berpresentasi' karya Feli Sulinta, berikut cara melatih Fokus dengan KelancaranSebagian menganggap bahwa bicara terus-menerus tanpa henti merupakan salah satu kemampuan presentasi yang baik. Namun, kelancaran yang diwujudkan sebaiknya memperhatikan ketenangan, tidak panik, dan mengucapkan kalimat secara jelas dan keras. Untuk melatih kelancaran, biasakan diri untuk membaca dengan suara lantang dan tandai kata-kata baru untuk menambah Volume SuaraCara melatih artikulasi selanjutnya adalah memperhatikan volume suara. Setidaknya volume suara harus lebih tinggi ketika meminta perhatian audiensi, adanya gangguan bising, dan menciptakan Penempatan Jeda yang TepatDengan adanya kalimat jeda, penyampaian kalimat menjadi lebih mudah dipahami dan terdiri dari beberapa jenis, yakniJeda karena tanda bacaJeda karena mengalihkan gagasanJeda untuk meminta pendapat4. Tekanan ArtiTekanan arti memiliki dampak yang cukup bagi para audiensi. Tekanan arti meliputi perpaduan gaya bicara, mengatur volume suara, dan menambahkan bahasa tubuh hingga Pilihan KataMelatih artikulasi selanjutnya adalah mengasah kemampuan memilih kata-kata. Upayakan untuk menggunakan kata dan kalimat yang sopan dan Bersikap WajarTidak hanya pengucapan yang diperhatikan, namun artikulasi juga berkaitan dengan gaya bahasa tubuh seseorang saat berbicara di depan orang banyak. Jika tidak, maka seseorang dengan mudah terhalang fokus dan mengalami upaya pencegahan, pastikan untuk berbicara dengan sopan, memilih kata yang tepat, hingga menghindari kebiasaan buruk mengucapkan kata yang adalah solusi yang tepat bagi Anda yang ingin belajar bicara dengan baik, tenang, dan jelas. Kemampuan menggunakan artikulasi yang baik sangat dibutuhkan terlebih saat berbicara di depan hanya pengucapan, namun bahasa tubuh dan ketenangan juga harus diperhatikan. Bagaimana? Apakah Anda tertarik untuk melatih artikulasi? Lakukan hal-hal di atas saat waktu senggang dan biasakan diri berbicara sesuai artikulasi dan intonasi yang tepat. Selamat mencoba, detikers! Simak Video "Ada Terduga Teroris, Standar Masuk MUI Dipertanyakan" [GambasVideo 20detik] fds/fds

MELAFALKANKATA DENGAN ARTIKULASI YANG TEPAT www. Embed size(px) Link. Share. of 14. Report. 3 Categories. Health & Fitness Published. Sep 29, 2019. Download. This site is like the Google for academics, science, and research. It strips results to show pages such as .edu or .org and includes more than 1 billion publications, such as web pages

Ketika berbicara di depan umum, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Salah satunya adalah artikulasi. Lalu, bagaimana cara melatih artikulasi? Tenang saja karena artikulasi ini bisa dilatih. Dengan begitu, seseorang bisa berbicara dengan baik di depan banyak seorang speaker memang tidak bisa dianggap remeh. Ada banyak teknik vokal yang harus diperhatikan agar audiens juga tidak bosan dan bisa mengerti dengan penjelasan yang berdasarkan KBBI adalah pengucapan kata atau lafal. Artikulasi merupakan perubahan rongga serta ruang dalam saluran suara yang berguna untuk menghasilkan bunyi bahasa. Untuk lebih mudah, artikulasi bisa dijelaskan sebagai cara melafalkan atau berbicara kata dan kalimat. Dengan memperhatikan artikulasi ini, maka pelafalan dan pengucapan kata juga jadi lebih dimengerti orang lain. Pengucapan kata yang jelas juga akan membuat audiens jadi lebih mengerti dengan kata-kata yang disampaikan. Artikulasi yang baik membuat pesan yang akan disampaikan untuk audiens menjadi tersampaikan secara Vokal dalam Public SpeakingDalam public speaking, teknik vokal juga sangat penting untuk diperhatikan. Artikulasi menjadi salah satu bagian dari teknik vokal. Berikut adalah beberapa teknik vokal lainnyaPernapasan Public speaking akan membutuhkan pernapasan yang lebih dalam dibandingkan untuk obrolan Kejelasan menjadi salah satu unsur penting dalam teknik vokal. Artikulasi merupakan cara pengucapan kata dengan baik dan Intonasi akan membentuk makna dari kata atau kalimat. Hal ini perlu diperhatikan supaya pendengar tidak cepat bosan dengan Aksentuasi merupakan penekanan untuk kata-kata tertentu yang dianggap memiliki makna Pemenggalan kata maupun kalimat sehingga dapat dimengerti secara mudah sesuai dengan kaidah dan Kekuatan suara yang dihasilkan harus sesuai dengan penggunaan kata. Public speaker harus bisa memperhatikan variasi power yang Naik turunnya nada suara ketika mengucapkan kata maupun Standar kecepatan suara perlu menyesuaikan dengan kondisi dan situasi. Terkadang perlu berbicara lambat, sedang, atau Pastikan suara yang dikeluarkan bisa terdengar dengan baik sampai ke audiens yang duduk di paling belakang. Perhatikan juga ada atau tidaknya sound system jika berbicara di ruangan yang yang Mempengaruhi ArtikulasiBagaimana cara melatih artikulasi bisa dimengerti dengan paham faktor yang mempengaruhi dulu sebelumnya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi artikulasi. Dengan mengetahui faktor ini, seseorang jadi bisa berlatih lebih baik. Berikut beberapa faktornyaSikapSikap serta posisi badan yang benar bisa mempengaruhi produksi suara maupun artikulasi. Posisi badan yang baik dan benar yaitu kepala tegak, tulang punggung lurus, pandangan urus, dada sedikit membusung, serta kaki tegak. Tidak hanya itu, rileks juga menjadi kunci utama dalam sikap MulutPastikan bahwa posisi mulut sesuai dan tidak ada pada kondisi yang dipaksakan. Hal ini juga penting karena udara harus dapat keluar masuk ke dalam rongga mulut agar menghasilkan suara yang VokalLatihan vokal dapat membantu seseorang dalam mengucapkan artikulasi secara baik. Latihan ini bisa dilakukan agar huruf-huruf yang diucapkan bisa terdengar secara baik di telinga para Melatih ArtikulasiTerdapat beberapa cara yang dapat dilakukan guna melatih artikulasi seseorang. Berikut ini penjelasan bagaimana cara melatih artikulasi, yaituLatihan Rutin Mengucapkan Huruf Vokal maupun KonsonanWalaupun cara ini terbilang sederhana, tetapi akan membantu untuk memperbaiki artikulasi saat berbicara. Baik huruf vokal maupun konsonan, keduanya ini perlu diucapkan dengan menggunakan artikulasi yang jelas. Seseorang harus bisa membedakan huruf-huruf yang memiliki pengucapan hampir sama. Contohnya, pengucapan dari huruf konsonan f, p, dan v. Misalnya kata “festival” harus dilafalkan dengan benar yaitu “festival” bukan “pestipal”.Tidak hanya huruf konsonan, huruf vokal juga perlu diperhatikan dalam pengucapan. Contohnya untuk kata “Indonesia”, masih banyak orang yang salah dan mengucapkan “Endonesia”.Berbicara Menggunakan Suara yang KerasTahukah bahwa berbicara menggunakan suara keras bisa memperbaiki artikulasi? Hal ini bisa dimulai dengan membaca sebuah teks lebih dulu. Cobalah membaca teks menggunakan suara yang keras dengan tempo normal. Perhatikan lagi penggalan kata maupun intonasi bacaan sesuai tanda latihan ini sudah dilakukan dan berhasil melakukannya dengan baik pada tempo normal maupun cepat tanpa kesalahan, silakan lanjut pengulangan latihan menggunakan bacaan yang berbeda. Hal ini akan sangat membantu dalam proses perbaikan artikulasi bahkan bisa memperkuat power ketika Mengucapkan Kata-Kata yang SulitRangkaian kata-kata sulit ini bisa dijelaskan sebagai kata-kata yang mempunyai kemiripan dalam pengucapan. Saat diucapkan, rangkaian kata-kata tersebut akan membeli lidah jika diucapkan secara cepat atau dengan tempo yang cepat. Kata-kata sulit ini juga bisa membantu seseorang untuk memperbaiki artikulasi saat berbicara. Sebaiknya, rangkaian kata ini diucapkan menggunakan tempo yang normal atau cepat. Ucapkan dengan suara yang keras. Beberapa kata sulit yang bisa dicoba adalahKepala diurut kelapa diparutSatu biru dua biru tiga biru empat biruUlar melingkar di atas pagarJika diucapkan dengan tempo lambat, pastinya orang-orang tidak akan merasa kesulitan untuk mengucapkan. Namun, jika kecepatan pengucapan ditambah, maka akan terasa jika susah. Cobalah cari rangkaian kata-kata sulit sebanyak mungkin. Selanjutnya, latih pengucapan sampai bisa mengucapkan kalimat dengan benar dan baik tanpa terbelit orang tidak akan bingung lagi dengan bagaimana cara melatih artikulasi. Artikulasi bisa dilatih dengan beberapa cara. Hal ini tentu perlu dilakukan secara rutin dan serius. Dengan begitu, pengucapan kata maupun kalimat bisa menjadi lebih jelas.

Daerahartikulasi (pasif & aktif):1. Bawah ujung lidah. Artikulasi adalah perubahan rongga dan ruang dalam saluran suara untuk menghasilkan bunyi bahasa demi kata yang baik, benar dan jelas. Area artikulasi terbentang dari bibir luar sampai pita suara, di mana fonem-fonem terbentuk berdasarkan getaran pita suara disertai perubahan posisi lidah

Word Definitions Text Translation Dictionary Thesaurus Sinonim Kata Tulis kata dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris Tesaurus Bahasa Indonesiasinonimmelisankan, membacakan, membunyikan, memutuskan, mengatakan, mengeja, mengucapkan, menyatakan, menyebutkan, menyuarakan, merapal, Visual ArtiKataExplore melafalkan in > Cari berdasar huruf depan A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z Situs lain yang mungkin anda suka • Kamus Bahasa Indonesia • Rima Kata ..Obfuscated by 2011-2023. Kamus Thesaurus Bahasa Indonesia dan Inggris. Source & Disclaimer. OK.
2Melafalkan kata dengan artikulasi yang tepat dalam pidato 3 Membaca cepat from AA 1
MELAFALKAN KATA DENGAN ARTIKULASI YANG TEPAT A. Bunyi dan Alat Ucap Manusia Artikulasi dapat diartikan dengan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Ilmu yang mempelajari alat ucap manusia dan tata bunyi yang dihasilkannya disebut fonologi. Alat ucap manusia menghasilkan lambang lambang bunyi yang bermacam-macam. Setiap bunyi yang dihasilkannya memiliki ciri tersendiri yang dapat dijelaskan proses pengucapannya. Setiap lambang bunyi tersebut disimbolkan dengan bentuk huruf dalam bahasa tulis dan fonem untuk bahasa lisan. Lambang-lambang bunyi tersebut dapat dihasilkan oleh adanya arus ujaran yang masuk ke rongga mulut dan memengaruhi pergerakan pita suara serta getaran di sekitarnya yang kemudian menimbulkan efek-efek bunyi. Jika arus yang keluar tidak mendapatkan hambatan atau rintangan, akan menimbulkan bunyian yang dikelompokkan menjadi kelompok vokal, yaitu a, i, u, e, o berjumlah lima huruf, tetapi diucapkan dengan enam fonem /a/, /i/, /u/, /e/,/o/. Bentuk ucapan e ada yang lemah /ə/ dan e lebar atau //, bentuk gabungannya disebut dengan diftong. Diftong adalah gabungan dua vokal yang menimbulkan bunyi luncuran lain. Contoh diftong ialah au, ai, oi yang dibaca aw, ay, oy. Contoh kalimat 1. Harimau harimaw itu berhasil ditangkap penduduk. 2. Mereka bermain voli pantai. pantay 3. Para buruh memboikot memboykot pertemuan itu. Proses bunyi ujar yang dihasilkan oleh karena arus ujaran yang keluar mendapat hambatan disebut konsonan. Proses itu terdiri atas hal-hal berikut. 1. Bilabial, bila bunyi ujar yang dihasilkan dengan mempertemukan kedua bibir; seperti b, p, m. 2. Laringal, bila bunyi ujar yang terjadi karena pita suara terbuka agak lebar. Contoh h. 3. Velar, apabila bunyi ujar yang dihasilkan oleh lidah bagian belakang artikulator dan langit-langit lembut titik artikulasi, seperti k, g, ng, kh, q. 4. Labio dental, bila bunyi ujar yang dihasilkan dengan mempertemukan gigi atas titik artikulasi dengan bibir bawah artikulator; seperti f, v, w. 5. Alpico interdental/dental, bila bunyi ujar yang dihasilkan oleh ujung lidah artikulator dengan daerah lengkung gigi titik artikulator, seperti t, d, n. 6. Spiral, bila bunyi ujar yang dihasilkan dari udara yang keluar dari paru-paru yang mendapat halangan getaran lidah. Contoh s, z, sy. 7. Uvular, bila bunyi getar lain yang dihasilkan oleh anak tekak sebagai artikulator dengan lidah bagian belakang sebagai titik artikulasinya. Contoh r – tidak jelas. 8. Apikal, bila bunyi getar yang dihasilkan dengan mendekatkan lidah ke langit-langit lembut atau lengkung kaki gigi dengan sistem getar menimbulkan bunyi ujar. Contoh r – jelas. Di samping bentuk gabungan vokal yang menimbulkan bunyi luncuran, pada konsonan terdapat bunyi atau fonem yang memiliki bentuk pengucapan yang lebih dari satu. Namun, perbedaan pelafalannya tak memengaruhi arti. Misalnya, pada fonem /p/ pada kata panen merupakan lafal terbuka dan biasanya penempatannya di awal kata, sedangkan lafal tertutup pada kata atap terdapat pada akhir kata ini disebut dengan alofon. Demikian pula pada fonem /b/ akan dibaca [b] jika di awal kata, namun dilafalkan /p/ bila berada di akhir kata. Contoh - [lembab] dilafalkan [lembap>] - [jawab] dilafalkan [jawap>] - [adab] dilafalkan [ adap>] Tapi diucapkan /b/ kembali bila diberi akhiran –an Contoh - [lembap>]  [kelembaban] - [jawap>]  [jawaban] - [adap>]  [peradaban] Gejala pelafalan ini juga terjadi pada fonem /d/ yang dilafalkan /t>/ bila berada di akhir kata, tapi kembali dibaca /d/ jika diberikan akhiran yang ada vokalnya. Misalnya, kata [abad] dibaca [abat>], tapi kembali /d/ pada [abadi]. Yang perlu dicermati sebenarnya adalah bila perbedaan lafal tersebut memengaruhi arti. Dalam bahasa Indonesia, perbedaan ucapan pada satu bentuk kata atau tulisan yang sama, tapi diucapkan berbeda dan menimbulkan arti yang berbeda dikenal dengan bentuk homograf. Contoh - fonem /e/ pada kata apel [apəl] dan fonem /Є/ pada kata apel [apЄl]. Kata [apəl] bermakna jenis buah dan kata [apЄl] bermakna upacara bendera. - seret [ səret ] = berarti tersendat-sendat; tidak lancar - seret [ sЄret ] = berarti menaik suatu benda menyusur tanah - serang [ sЄrang ] = berarti nama tempat / wilayah di Jawa Barat - serang [ sərang ] = berarti penyerbuan atau serbu Pengucapan atau pelafalan harus sesuai dengan bentuk hurufnya. Dalam Ejaan yang Disempurnakan EYD telah diatur bentuk pengucapan atau pelafalan setiap huruf atau abjad dalam bahasa Indonesia lihat lagi pelajaran Bab 1. Dengan demikian, membaca singkatan yang hanya terdiri atas beberapa huruf yang berdiri sendiri, harus tepat artikulasi atau pelafalannya. Begitu juga dengan bentuk akronim serta beberapa kata yang sering diucapkan tak baku. Di bawah ini diperinci pengucapan yang baku dan tidak baku pada sejumlah bentuk singkatan atau akronim termasuk pengucapan singkatan yang berasal dari bahasa asing. Contoh B. Melafalkan Kata Secara Baku dan Membedakannya dari Lafal Daerah Dalam bahasa Indonesia, penulisan secara baku telah diatur dalam Ejaan Yang Disempurnakan EYD. Penggunaan secara lisan yang berkaitan dengan bagaimana sebuah kata diucapkan atau dilafalkan secara benar hanya berpedoman pada pengucapan sesuai dengan huruf yang membentuk kata tersebut. Kata di dalam bahasa Indonesia selain berasal dari bahasa Melayu, banyak juga yang berasal dari bahasa daerah. Kata-kata yang berasal dari bahasa daerah tentunya telah diadaptasi menjadi kata baku bahasa Indonesia. Kata yang telah baku harus diucapkan berdasarkan lafal bakunya. Ukuran ucapan baku dilihat dari pelafalan bunyi terhadap fonem pembentuk katanya dan tidak terpengaruh oleh unsur bahasa daerah, meskipun ucapan itu sering dan lazim diucapkan terutama dalam situasi nonformal. Contoh lafal baku dan tidak baku yang terpengaruh bahasa daerah atau logat tertentu. B. Pelafalan Kata Serapan Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang di Indonesiakan. Proses penyerapannya terjadi karena proses adaptasi dan asimilasi. Proses asimilasi ialah bila sebuah kata asing diserap ke dalam bahasa Indonesia dengan perubahan sesuai pengucapan dan bentuk penulisan Indonesianya. Contoh - contingent → kontingen dilafalkan kontingen - directur → direktur dilafalkan direktur - effective → efektif dilafalkan efektif - trotoir → trotoar dilafalkan trotoar - survey → survai dilafalkan surfey - carier → karier dilafalkan karir - percentage → persentase dilafalkan persentase bukan prosentase - complex → kompleks dilafalkan kompleks Pelafalan yang benar ialah pelafalan yang mengikuti kata serapan bahasa Indonesia bukan bentuk asingnya Dalam percakapan atau dialog, pengucapan harus jelas dan tepat agar pendengar dapat merespons dengan baik perkataan yang diucapkan. Artinya, ucapan selain harus dengan intonasi yang tepat juga harus dengan lafal atau artikulasi yang jelas. Pengucapan dengan artikulasi yang tepat atau jelas terutama pada kata-kata yang bunyinya hampir sama jika diucapkan. Bila tidak diucapkan dengan tepat dan jelas, dapat terjadi salah pengertian atau salah paham.
PEMBELAJARANMELAFALKAN KATA DENGAN ARTIKULASI YANG TEPAT (Studi Kasus di Kelas X TKJ SMK Negeri 1 Sragen, Tahun Pelajaran 2011/2012) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Bahasa Disusun oleh Andi Cahyono NIM 15PSC01713 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN 2017

1. Mengucapkan kata dengan suara yang jelas dan tekanan pada suku kata serta artikulasi yang tepat atau lazim Ketersampaian informasi yang disampaikan oleh penutur ditentukan oleh kejelasan dalam melafalkan kata. Pelafalan berkenaan dengan kejelasan dalam mengucapkan kata dan kalimat. Salah tafsir terjadi bisa jadi karena adanya pelafalan kata yang tidak jelas. Dalam bahasa Indonesia, sepintas banyak kosakata yang mi rip, bahkan sama dalam pelafalannya. Oleh karena itu, keteram p ilan mengartikulasikan kata-kata menjadi sangat penting dikuasai penutur atau pengguna bahasa. Pengucapan kata hendaknya jelas, khusus- nya pelafalan fonem-fonem tertentu. Jika pelafalan kata tidak jelas, akan memberi keraguan sehingga penyimak harus berpikir dalam menafsirkan arti kata yang diucapkan pembicara. Sekarang, cermatilah teks percakapan melalui telepon berikut. Ruli Hallo, selamat pagi, Bu. Ibu Nisa Selamat, pagi. Dengan siapa saya bicara? Ruli Saya, Ruli, Bu. Ibu Nisa Oh, Ruli. Apa kabar, Rul? Ruli Baek, Bu. Kalo, Diki ada, Bu. Ibu Nisa Diki sekarang tinggal di Sukabumi Ruli Di Sukabumi? Jadi apaan, Bu? Ibu Nisa Diki bekerja sebagai wartawan di sana. Kalau nak, Ruli bekerja, di mana? Ruli Ah, rahasialah, Bu. Malu saya mengucapkannya. Ibu Nisa Ya, jangan malu atuh, Rul. Bekerja itu, di mana pun baik dan terpuji. Asalkan jalannya benar. Ruli Betul juga ya, Bu. Saya bekerja di Jakarta, Bu. Sebagai penerjemah. Ibu Nisa Nah, itu kan sama pekerjaan mulia. Ruli He... He... Terima kasih, Bu. Sudah dulu, ya Bu. Sampai- kan salam saya untuk Diki. Selamat pagi, Bu. Ibu Nisa Nanti Ibu sampaikan. Selamat pagi. Dalam teks percakapan melalui telepon tersebut, terdapat beberapa pelafalan kata yang kurang tepat. Pelafalan kata yang tidak jelas atau salah tidak tepat, dapat berpengaruh terhadap hal-hal berikut ini. a. Kata menjadi berbeda makna Contohnya, pelafalan kata folio dengan polio, syah de ngan sah, masa dengan massa. Cermatilah penerapannya pada kalimat berikut ini. Tujuan Belajar Anda akan belajar melafalkan kata dengan artikulasi yang tepat. Anda diharapkan mampu mengucapkan kata dengan suara yang jelas dan tekanan pada suku kata serta artikulasi yang tepat. Anda juga diharapkan mampu melafalkan bahasa baku, termasuk lafal bahasa daerah yang dibedakan berdasarkan konsep lafal buku bahasa Indonesia. 1 Tugasnya ditulis pada kertas folio. folio = ukuran kertas 2 Anak itu terkena racun polio. polio = radang zat kelabu sumsum tulang belakang 3 Tendangan Beckham telah sah menjadi gol. sah = berlaku atau diakui 4 Ia belum berkeinginan menjadi seorang syah. syah = raja atau baginda 5 Usia remaja merupakan masa yang paling indah dalam hidup. masa = waktu 6 Konser musik itu dihadiri massa yang berjubel. massa = orang banyak b. Kata tidak berbeda makna, tetapi menjadi tidak baku Tanpa disadari, Anda mungkin pernah melafalkan suatu kata yang kurang tepat, tetapi penyimak dapat memahaminya. Pada tataran komunikasi, pelafalan itu telah sesuai karena res- pons yang diharapkan sesuai dengan maksud penutur. Akan tetapi, berdasarkan bahasa baku, pelafalan tersebut belum ten- tu benar, bahkan salah. Pernahkah Anda melafalkan kata aktif, provinsi, februari, silakan, rahasia, ubah, surga, foto, dan negatif? Pelafalan kata-kata tersebut mungkin mengalami perubahan menjadi aktip, propinsi, pebruari, silahkan, rahasiah, rubah, syurga, poto, dan negatip. Karena pengucapan kata-kata tersebut salah, kata-kata tersebut menjadi tidak baku. Lalu, bagaimana cara menentukan kata baku atau tidak baku? Apabila Anda meng- alami keraguan dalam melafalkan sebuah kata, periksalah ketepatan kata-kata tersebut dalam kamus, contohnya Kamus Besar Bahasa Indonesia. Perhatikan kata-kata berikut. Gambar Melafalkan kata yang kurang tepat dalam berkomunikasi, termasuk dalam bertelepon dapat mengakibatkan terjadi- nya perbedaan makna. Sumber 16 April 2008 Kata Pelafalan atau Penulisan Tepat/Benar Tidak Tepat api a-pi ap-i pantai pan-tai pan-ta-i april ap-ril a-pril instrumen in-stru-men ins-tru-men suplemen sup-le-men su-ple-men eksplorasi eks- plo-ra-si ek-splo-ra-si kualitas ku-a-li-tas kua-li-tas hiasan hi-as-an hi-a-san aula au-la a-u-la 2. Melafalkan bahasa Indonesia baku, termasuk lafal bahasa daerah yang dibedakan berdasarkan konsep lafal baku bahasa Indonesia Bahasa Indonesia sangat kaya kosakatanya. Kekayaan kosakata tersebut didukung oleh adanya bahasa daerah yang beragam. Keragaman itu tentu akan berpengaruh terhadap artikulasi atau pelafalan bahasa Indonesia. Pelafalan yang salah tentu akan menimbulkan ketidakbakuan kata yang digunakan untuk berkomunikasi. Perhatikan contoh kata-kata berikut. Bahasa Daerah Pelafalan Bahasa Indonesia Pelafalan rayat ra-yat rakyat rak-yat husus hu-sus khusus khu-sus rahasiah ra-ha-si-ah rahasia ra-ha-si-a masarakat ma-sa-ra-kat masyarakat ma-sya-ra-kat rubah ru-bah ubah u-bah persiden per-si-den presiden pre-si-den sekertaris se-ker-ta-ris sekretaris se-kre-ta-ris mahluk mah-luk makhluk makh-luk aherat a-he-rat akhirat a-khi-rat 1. Bacalah wacana berikut oleh salah seorang teman Anda. Lalu, temukanlah kesalahan dalam melafalkan kata-kata ketika teman Anda membacakan wacana tersebut. Belakangan ini makin banyak saja pergelaran yang bertujuan untuk me ngasah bakat, kreativitas, dan keberanian anak. Mulai dari lomba mewarnai, menyanyi, musik hingga Orangtua Jangan Paksakan Anak Latihan Pemahaman fashion show. Tujuan dari kegiat an tersebut amatlah bagus, agar anak-anak mengetahui bakat dan kemampuannya lewat kompetisi, juga menguji keberanian mereka. Siapa pula yang tidak bangga jika anaknya memiliki bakat dan prestasi gemi- lang tidak hanya di sekolah, tetapi juga di luar sekolah. Karena itu, tak sedikit orang tua yang mengikutkan kursus sang anak, demi prestasi. Meskipun ada kalanya anak malas untuk kursus dan terlibat dalam ke- giatan tersebut. Jika si anak memang mau dengan sen- dirinya mengikuti kegiatan tersebut, tentu tidak menjadi persoalan. Namun, yang justru banyak terjadi bahwa orangtua me- maksakan kehendaknya kepada anak un- tuk ikut ini dan itu. Belum lagi kini banyak sekali event yang digelar hanya untuk 'jualan' piala dan ha diah. Bagi yang memiliki uang cukup, ia bisa membeli juara. Setidaknya hal itu dialami Ny. Evi, warga Sumurbatu, Telukbetung. Ibu muda ini memiliki anak yang punya bakat me- nyanyi dan bermain musik. Saat ada lomba fashion show dari salah satu penyelenggara, sang anak ditawari untuk ikut serta dan ternyata si anak, mau mengikuti lomba tersebut. Saat pengumuman lomba, Bunga tidak mendapatkan juara. Namun, dua hari se- te lah itu, penyelenggara menelepon Ny. Evi dan mengatakan bahwa anaknya men- dapat kan juara dan bisa diambil di sekre- tariat. Tentu saja Ny. Evi harus me nebus juara tersebut dengan membayar. "Jelas saya tidak mau, waktu pe ng - umuman saja disebutkan tidak menang, tiba-tiba setelah lomba selesai, disebutkan dapat juara. Ini artinya penyelenggara itu mau menjual hadiah. Untuk apa mendapat piala dan hadiah jika bukan ka rena benar- benar prestasi anak. Kasihan anak nantinya," ucap Ny. Evi beberapa waktu lalu. Menurut psikolog Woro Pramesti, ke- giatan ekstrakurikuler termasuk lomba fashion bagi anak adalah salah satu kegiatan positif, sepanjang untuk menguji kemam- puan anak dalam berkompetisi secara baik. Kemauan untuk mengikuti lomba pun harus datang dari diri anak, jangan orangtua yang terlalu berambisi. "Jika memang anak itu minat, silakan dukung dia. Hal ini karena ini kesempatan bagi anak untuk mengetahui bagaimana kompetisi itu. Juga mempersiapkan anak agar siap dengan kehidupan masa depan- nya, yang akan ba nyak sekali menemukan persaingan," papar Woro. Akan tetapi, orangtua pun harus men- didik anak agar siap dengan konsekuensi dari mengikuti perlombaan, yaitu kekalah- an. "Jika kalah, anak harus belajar menerima kekalahan, jangan menangis. Demikian juga orangtua, jangan malah memarahi. Jadi, tim- bul rasa takut anak apabila mengecewakan orangtua." Psikolog ini juga mengingatkan orang - tua, yang kemungkinan memaksakan agar anaknya menjadi juara dengan jalan menyuap atau membeli. Menurut dia, itu tindakan tidak mendidik, membiasakan anak menganggap semua hanya formalitas. "Kelak ketika de- wasa, anak pun menganggap segalanya jika ada uang bisa diatur. Jelas ini merusak moral bangsa," terangnya. Menurut Woro, untuk mengikuti se- buah kom petisi apa pun, anak jangan dipaksa, karena berakibat fatal pada anak. Sebaiknya dalam mendidik anak, usahakan mengalir saja, sesuai dengan keinginan anak. "Anak itu mempunyai kepribadian yang berbeda. Ada yang pendiam dan ada yang terlihat lincah. Tetapi yakinlah, mereka mempunyai kelebihan dalam suatu bidang. Misalnya, anak pendiam jangan dianggap ia pasif dan tidak bisa apa-apa. Perlu disadari, ada banyak bakat yang tidak membutuhkan gerak lincah, siapa tahu anak pendiam itu lebih suka menulis," urai Woro. Peran orangtua adalah mengarahkan dan mendorong anak agar bisa menggali potensinya, sesuai minat dan bakat. Sumber 16 April 2008 No. Nama Siswa Kata Pelafalan Seharusnya Keterangan 2. Tuliskanlah penilaian Anda itu dengan menggunakan format berikut. 1. Berbincang-bincanglah bersama anggota masyarakat di tempat tinggal Anda dengan topik yang saat ini sedang hangat dibicarakan. 2. Ketika Anda sedang berbincang-bincang, rekamlah dengan menggunakan tape recorder. 3. Putar kembali hasil rekaman Anda itu. Cermati kata-kata tidak baku karena salah dalam pelafalan dalam perbincangan Anda itu. 4. Tuliskan kata-kata yang salah pelafalannya itu sebagai bahan laporan kepada guru. 5. Diskusikanlah hasil kegiatan Anda itu bersama-sama teman dan guru Anda. Tugas

zekR.