Itulahsebabnya di dalam alkitab terdapat ayat-ayat yang berbicara tentang belajar dan pendidikan. Paulus adalah orang yang terpelajar dan dia berada di sekolah Yahudi terbaik pada zamannya (Kisah Para Rasul 22:3), dan dia menghabiskan pendidikannya dengan terampil berkomunikasi dengan orang-orang dari semua budaya (Kisah 17:28; Titus 1:12
Bahasa yang Digunakan pada Kitab Injil, Foto Pixabay Kitab Injil mengacu pada keempat kitab pertama di dalam Alkitab Perjanjian Baru menurut iman Kristen. Bahasa yang digunakan pada Kitab Injil adalah bahasa Aram dan bahasa Yunani Koine Yunani Kuno.Sejarah Penerjemahan Bahasa yang Digunakan pada Kitab Injil Bahasa yang Digunakan pada Kitab Injil, Foto Pixabay Kata "Injil" berasal dari bahasa Arab, yaitu Ingil, yang diturunkan dari bahasa Yunani, yaitu euangelion yang berarti 'Kabar Baik' atau 'Berita Kesukaan'.Di dalam bahasa Inggris, Injil disebut Gospel, yang berasal dari bahasa Inggris Kuno, yaitu gōd-spell yang berarti 'Kabar Baik'.Dilansir dari buku The Four Gospel & The Great Commission, Thomas Hwang, 202114, keempat Kitab Injil yang merupakan pembuka dari Alkitab Perjanjian Baru ditulis olehMarkus sekitar tahun 50-an sampai akhir tahun 60-anMatius sekitar tahun 50-70-anLukas sekitar tahun 59-63Yohanes sekitar tahun 85 sampai mendekati tahun 100Setelah para rasul memberitakan Injil ke berbagai wilayah yang jauh, Alkitab pun diterjemahkan ke dalam berbagai macam bahasa dan merupakan buku yang paling banyak diterjemahkan di dunia. Setidaknya 1 kitab di dalam Alkitab sudah diterjemahkan ke dalam lebih dari 2700 bahasa di dunia, termasuk 680 bahasa di Afrika, 590 bahasa di Asia, 420 bahasa di Oseania, 420 bahasa di Amerika Latin dan Karibia, 210 bahasa di Eropa, dan 75 bahasa di Amerika tersedia lengkap atau sebagian bagi 98% di dalam bahasa ibu di seluruh dunia. United Bible Society mengumumkan bahwa per tanggal 31 Desember 2007, Alkitab telah tersedia di dalam 438 bahasa, 123 di antaranya meliputi deuterokanonika di samping Perjanjian Lama dan Perjanjian secara terpisah, Alkitab tersedia di dalam 1168 bahasa dan di dalam bagian-bagian khusus tersedia di dalam 848 bahasa Alkitab ke dalam bahasa Indonesia sendiri dimulai pada awal abad ke-17, ketika orang-orang Portugis dan Belanda menginjakkan kaki ke wilayah Nusantara. Sampai sekarang, setidaknya sudah ada 22 versi lengkap Alkitab yang pernah diterjemahkan ke dalam bahasa itu, Alkitab di dalam bentuk sebagian saja telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 100 bahasa daerah di walaupun bahasa yang digunakan pada Kitab Injil awalnya adalah Aram dan Yunani Koine, tetapi Injil bersama kitab-kitab lainnya di dalam Alkitab kini tersedia di dalam ratusan bahasa di dunia. BRP
BagiKircher dan para sejarahwan alamiah lainnya, tidak ada banyak masalah untuk menemukan ruangan untuk semua binatang yang dikenal di dalam Bahtera, tetapi pada masa kerja John

Claudia Jessica Official Writer Pada artikel sebelumnya kita telah membahas sejarah terbentuknya Alkitab yang merupakan firman dari Allah. Kamu bisa baca di FaktaAlkitab Sejarah Alkitab, Firman Allah yang Hidup Perlu ribuan tahun untuk menghasilkan Alkitab yang ditulis dengan latar belakang yang berbeda-beda. Apakah isi Alkitab bertentangan satu dengan yang lain? Siapa yang Alkitab ceritakan di setiap isinya? Perjanjian Lama, dengan Bahasa Ibrani Sebelum ditulis, kisah–kisah tentang Allah dan hubungannya dengan manusia dikisahkan turun temurun secara lisan. Setelah manusia mengenal tulisan sekitar tahun 1800 SM, maka kisah–kisah lisan tadi mulai dituangkan dalam tulisan. Tulisan paling tua dalam Alkitab Ibrani, mungkin berasal dari tahun 1400 SM – 1300 SM. Kitab Kejadian diduga ditulis pada tahun 1400 SM pada jaman Musa. Meski ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa kitab Kejadian ditulis ulang jauh setelah Musa meninggal. Sementara kitab yang paling muda dalam Alkitab Ibrani Perjanjian Lama ditulis sekitar abad kedua SM, seperti kitab Daniel. Kita dapat perhatikan bahwa rentang waktu penulisan keseluruhaan Perjanjian Lama membutuhkan waktu tidak kurang dari 1000 tahun, yang ditulis menggunakan Bahasa Ibrani. Semua kitab dalam Perjanjian Lama ditulis sebelum kelahiran Yesus, yang mana 97% isinya ditulis dalam bahasa Ibrani dan sisanya dalam bahasa Aram, seperti beberapa bagian dalam Kitab Daniel dan Kitab Ezra. Septuaginta Awalnya, Kitab-kitab Perjanjian Lama ditulis dalam bahasa Ibrani. Atas permintaan Raja Ptolomeus II dari Alexandria, Mesir dan juga karena perkembangan komunitas Yahudi di luar Palestina, maka pada abad ketiga SM, para sarjana Yahudi di kota Aleksandria, menerjemahkan Alkitab Ibrani ke dalam bahasa Yunani, yang memang pada saat itu merupakan bahasa yang dipakai oleh orang Yahudi yang hidup di sekitar wilayah Laut Tengah. Alkitab terjemahan ini dikenal sebagai Septuaginta, biasanya disingkat dengan LXX yang berarti tujuh puluh. Diceritakan ada 72 sarjana Yahudi yang menerjemahkan Alkitab Ibrani ke dalam bahasa Yunani. Septuaginta ini lalu dipakai oleh orang Yahudi yang tersebar di seluruh wilayah kekuasaan Romawi. BACA JUGA Fakta Alkitab Sejarah Alkitab – Perusakan Rumah Ibadah di Zaman Alkitab Perjanjian Baru, dengan Bahasa Yunani Perjanjian Baru terdiri dari 27 kitab. Yesus dan para murid adalah orang Yahudi yang menggunakan bahasa Aram dan memakai Alkitab Ibrani. Rasul Paulus dan jemaat Kristen mula–mula menggunakan bahasa Yunani. Kedua puluh tujuh kitab yang sekarang ada dalam Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani yang merupakan bahasa resmi kekaisaran Romawi saat itu. Kitab I Tesalonika adalah kitab paling tua dalam Perjanjian Baru, yang diperkirakan ditulis pada tahun 50 M oleh Rasul Paulus. Sementara kitab-kitab Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes ditulis antara tahun 60 M sampai dengan tahun 100 M. Bahasa Aram di zaman Yesus BACA HALAMAN SELANJUTNYA ->Bahasa Aram di zaman Yesus Pada zaman Yesus, orang-orang Yahudi di Palestina umumnya berbicara dengan bahasa Aram, sedangkan bahasa Ibrani hanya digunakan oleh kalangan khusus dan untuk kepentingan ibadat. Sedangkan bahasa Yunani merupakan bahasa yang umum dipergunakan di wilayah Mediterania. Maka tak mengherankan bahwa Alkitab yang dipergunakan oleh para penulis kitab-kitab Perjanjian Baru adalah Alkitab terjemahan dalam Bahasa Yunani. Semua kitab-kitab Perjanjian Baru ditulis sejak awal dalam bahasa Yunani. Karena itu, Kanon Kitab Suci Septuaginta-lah yang dipakai Gereja Katolik sebagai Kanon Perjanjian Lama. Kanon Alkitab Alkitab yang kita kenal saat ini, pada awalnya merupakan tulisan-tulisan yang terpisah-pisah berdasarkan rentang waktu dan jaman penulisannya. Alkitab bertumbuh sebagai bagian dari proses seleksi yang disebut kanonisasi, berasal dari kata “kanon”. Kata kanon secara harfiah memiliki arti gelagah atau buluh. Dalam dunia kuno, gelagah digunakan sebagai tongkat pengukur atau kayu penggaris untuk membuat garis yang lurus. Kanon Alkitab maksudnya adalah peraturan, standar, ukuran yang dipakai untuk menentukan kitab-kitab yang diakui diilhamkan oleh Allah sendiri. Pada tahun 367, Uskup Athanasius dari Aleksandria memberikan arti teologis pada istilah kanon. Kata ini dipakai untuk menunjuk kepada Alkitab. Oleh karena itu, kanon didefinisikan sebagai daftar naskah kitab-kitab dalam Alkitab berjumlah 66 kitab yang telah memenuhi standar peraturan-peraturan tertentu yang diterima oleh gereja Tuhan sebagai kitab-kitab Kanonik, yang diakui telah diinspirasikan oleh Allah serta memiliki otoritas penuh dan mutlak terhadap iman Kristen. Dalam Kanonisasi Alkitab akan dibagi menjadi dua bagian yakni kanonisasi Tanakh Alkitab Perjanjian Lama dan Kanonisasi Perjanjian Baru. BACA JUGA Fakta Alkitab Mengungkap Sejarah Penerjemahan Alkitab Bahasa Indonesia Dari Jaman Belanda Kanon Alkitab Perjanjian Lama Perdebatan mengenai kanon Perjanjian Lama sangat sedikit dibandingkan dengan Perjanjian Baru. Orang-percaya yang berbahasa Ibrani mengenali utusan-utusan Allah, dan menerima tulisan-tulisan mereka sebagai diilhamkan oleh Tuhan. Ada beberapa hal yang bisa dijadikan rujukan landasan pengkanonan Perjanjian Lama, yaitu - Kanon dikaitkan dengan nubuat - Kanon dikaitkan dengan perjanjian covenant - Kanon Perjanjian Lama dipastikan melewati rujukan-rujukan Perjanjian Baru terhadapnya - Kitab dalam kanon Perjanjian Lama harus ditulis dalam bahasa Ibrani, pengecualian untuk kitab-kitab dalam Aramaik seperti Daniel pasal 2-7, dan beberapa bagian dalam kitab Ezra Ezra 48–618; 712–26. - Kemudian tulisan itu harus disahkan dengan penggunaan di kalangan komunitas Yahudi, contoh Kitab Ester dengan hari raya Purim yang memungkinkannya dimasukkan dalam kanon. Di samping itu, tulisan itu harus mengandung salah satu tema besar dalam Yudaisme, seperti pemilihan, atau perjanjian, dan harus ditulis sebelum zaman nabi Ezra, karena dipercayai bahwa wahyu Tuhan sudah berhenti sejak saat itu. Kanon Alkitab Perjanjian Baru BACA HALAMAN SELANJUTNYA ->Kanon Alkitab Perjanjian Baru Kanonisasi Perjanjian Baru dimulai oleh bapa-bapa gereja mula-mula. Klemen dari Roma mencatat paling sedikit delapan kitab Perjanjian Baru tahun 95. Ignatius dari Antiokhia mengenali sekitar tujuh kitab tahun 115. Polikarpus, murid Rasul Yohanes, mengakui 15 kitab tahun 108. Di kemudian hari Irenaeus mencantumkan 21 kitab tahun 185. Hippolytus mengakui 22 kitab tahun 170-235. Tahun 367, Uskup Aleksandria Athanasius menyusun daftar Alkitab Perjanjian Baru dengan jumlah 27 kitab yang kita kenal sebagai kitab-kitab Perjanjian Baru dalam Alkitab. Konsili Laodikea menjelaskan bahwa hanya Perjanjian Lama bersama dengan Apokripha dan 27 kitab-kitab Perjanjian Baru yang dibaca di gereja-gereja. Konsili Hippo tahun 393 dan Konsili Kartage tahun 397 juga meneguhkan ke 27 kitab yang sama sebagai kitab-kitab yang memiliki otoritas. Ada tiga prinsip yang dimiliki konsili-konsili ini dalam menentukan apakah suatu kitab Perjanjian Baru itu betul-betul diilhamkan oleh Roh Kudus. - Pertama, apakah penulisnya adalah seorang rasul atau memiliki hubungan dekat dengan seorang rasul - Kedua, apakah kitab itu diterima secara umum oleh Tubuh Kristus, dan - Ketiga, apakah kitab itu mengandung ajaran moral yang tinggi dan nilai-nilai rohani yang mencerminkan pekerjaan Roh Kudus Rentang waktu penulisan kitab-kitab yang kita kenal dalam Alkitab kita saat ini, memakan waktu sekitar 1500 tahun dari tahun 1400 SM-100 M. Bahkan proses pembentukannya menjadi Alkitab seperti yang kita kenal saat ini, membutuhkan waktu sekitar 1800 tahun 1400 SM - 367 M. Jika bukan karena kuasa Allah yang bekerja, maka mustahil terjadi pembentukan Alkitab yang membutuhkan waktu hampir 2000 tahun lamanya. Apa yang dilakukan oleh manusia dalam proses pengumpulan kitab-kitab Alkitab tidaklah sempurna, namun Allah, dalam kedaulatanNya, tanpa memandang kebodohan dan keras kepala kita, telah membimbing Gereja mula-mula untuk mengenali kitab-kitab yang diilhamkanNya. Yang paling menakjubkan, meski proses penulisan seluruh Alkitab terbentang dalam ribuan tahun, namun jika kita membaca secara teliti keseluruhan Alkitab, terlihat sangat jelas tentang kisah kasih Allah kepada manusia yang saling bertautan dari satu kitab ke kitab lainnya. Dengan mengetahui proses pembentukan Alkitab ini, menolong kita untuk tidak mudah digoyahkan dengan pendapat yang mengatakan bahwa kitab orang Kristen yang ada saat ini telah diselewengkan. BACA JUGA FaktaAlkitab Sejarah Alkitab, Penyusunan dan Penulisan Alkitab 3/3 Sumber Halaman Tampilkan per Halaman

DiwartakanEarthSky, 13 November 2020 menjadi Friday the 13th

Claudia Jessica Official Writer Tahukah kamu, bahwa saat ini agama Kristen menjadi agama dengan jumlah penganutnya mencapai 2,4 milyar di dunia. Di Indonesia sendiri ada gereja yang menurut data Kementrian Agama RI, setidaknya terdapat 28 juta lebih orang Kristen di Indonesia. Tapi dimasa gereja mula-mula, orang Kristen mengalami penganiayaan hebat bahkan banyak yang menjadi martir. Bagaimana gereja mula-mula mampu bertumbuh di masa sukar itu hingga akhirnya berita Injil masuk ke Indonesia? Yerusalem Pusat Gereja Mula-Mula Dalam pelayanan Yesus bersama murid-muridNya, Yesus pernah berjanji bahwa Ia akan mendirikan gerejaNya “Di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya” Matius 1618 dan dengan datangnya Roh Kudus pada hari Pentakosta Kisah 21-4, maka Gereja yang memiliki arti “kumpulan yang dipanggil keluar,” secara resmi dimulai. Setelah kematian dan kebangkitan Yesus, para Rasul diberi tugas untuk memberitakan Injil dan menceritakan tentang kabar keselamatan kepada semua orang “sampai ke ujung bumi” Mat. 2819-20, Kis. 18. Kota Yerusalem akhirnya menjadi pusat tempat dimana gereja mula-mula dimulai. Sumber sejarah utama mengenai kekristenan di abad pertama adalah kitab Kisah Para Rasul. Kitab ini menceritakan sejarah gereja Kristen awal, dimana para pengikut Yesus dengan pimpinan Roh Kudus menyebarkan Kabar Baik. Gereja Mula-mula Kisah 241-47 mencatat cara hidup gereja atau jemaat mula-mula. Orang-orang yang bertobat karena khotbah Petrus, kemudian masuk menjadi Gereja Kristus. Mereka dicatat sebagai orang-orang yang bertekun dalam pengajaran para rasul, serta mengadakan perjamuan kudus dan berdoa kepada Tuhan. Dengan cara inilah mereka terus menambah pengetahuan akan Allah dan mendapatkan kekuatan untuk dapat bertahan di dalam penganiayaan sekalipun. Menurut beberapa sumber, sejak abad pertama para pengikut Kristus mulai mengadakan ibadah bersama di hari Minggu. Referensi Alkitab tentang pertemuan bersama umat Tuhan pada hari Minggu untuk “memecah-mecahkan roti” dan pengajaran ditulis dalam Kisah Para Rasul 207. Hal ini berbeda dengan Sabat Yahudi yang dilakukan pada hari Sabtu. Lalu Para Rasul yang menjadi inisiator gereja mula-mula kemudian pergi keluar Yerusalem untuk memberitakan Injil. Siapakah para rasul itu, dan kemana mereka pergi mendirikan gereja mula-mula? Untuk lebih detailnya kalian bisa baca dalam Seri 12 Murid Yesus. Rasul Menjadi Martir Gereja pada abad pertama biasa disebut sebagai gereja pada zaman rasul-rasul. Hal ini dimulai dari hari Pentakosta sampai pada kematian rasul terakhir yaitu Rasul Yohanes. Periode Apostolik ini berlangsung kurang lebih 70 tahun, dari kira-kira tahun 30 Masehi sampai tahun 100 Masehi. Begitu banyak Rasul yang menjadi martir karena pemberitaan Injil pada era ini. BACA JUGA Turki, Tempat Lahirnya Gereja Mula-mula Yang Kini Hampir Mati. Mungkinkah Bangkit Kembali? Martir pertama dimulai dari Stefanus yang dirajam batu sampai mati. Setelah Stefanus, Rasul Yakobus anak Zebedeus dicatat menjadi martir dengan dipenggal kepalanya. Filipus juga menjadi martir setelah dipenjara dan dicambuk yang kemudian disalibkan. Lalu ada Rasul Tomas yang ditusuk dengan tombak dan dilempar ke api, Rasul Matius yang kepalanya dipancung, lalu Yakobus adik Tuhan Yesus, Rasul Andreas disalib di kayu berbentuk X, Rasul Petrus disalib terbalik, dan Rasul Paulus martir dengan dipancung. Penganiayaan terhadap gereja bukan hanya terjadi kepada para rasul, tetapi juga kepada jemaat mula-mula. Mulai dari jemaat di Yerusalem yang dicatat Kisah Para Rasul 81, sampai pada penganiayaan yang terjadi di bawah pemerintahan Kaisar Nero. Baca halaman selanjutnya ->Begitu banyak hal mengerikan terjadi pada gereja mula-mula abad pertama. Namun disaat tantangan menekan, kekristenan justru mampu bertahan bahkan berkembang dan bertumbuh dengan cepat. Jika dilihat dari kacamata dunia, seharusnya Gereja tidak dapat bertahan sama sekali. Namun dapat dilihat kembali bahwa Tuhan Yesus sendiri yang mendirikan gereja-Nya di dunia dan mengatakan bahwa alam maut tidak akan menguasainya Matius 1618. Ini adalah jaminan yang diberikan kepada gereja-Nya dan dibuktikan kebenarannya di sepanjang sejarah gereja abad pertama. Kekristenan masuk ke Indonesia Penganiayaan Jemaat di Yerusalem di abad pertama, membuat Jemaat mula-mula tersebar di luar Yerusalem ke daerah Yudea dan Samaria. Lalu berkembang di wilayah Helenistik. Sejak abad ke-17, penjelajah-penjelajah dari Eropa menjelajahi seluruh dunia dan pada saat yang bersamaan, mereka juga membawa iman kristen. Terkadang penduduk asli yang mereka datangi dipaksa menerima iman mereka di bawah ancaman senapan, tetapi mayoritas pertobatan yang terjadi di luar Eropa adalah berkat jasa-jasa para misionaris tak bernama, baik Kristen maupun Katolik, yang tinggal dan mengajar masyarakat setempat. Di Indonesia sendiri, Injil masuk melalui jalur dagang. Dalam satu buku yang di tulis di Mesir tahun 1050 dan yang mengandung data mengenai gereja-gereja serta biara-biara Kristen di Asia pada zaman itu, dikatakan bahwa ada beberapa gedung gereja di Fansur. Mungkin Fansur itu adalah Barus di pantai barat, Sumatera Utara. Mungkin juga ada orang-orang Kristen di Jawa. Dalam abad ke-14, seorang misionaris dari barat singgah di Sumatera dua kali, tetapi bagaimanapun juga kehadiran orang-orang Kristen dari luar itu tidak meninggalkan bekas di Indonesia. Pada abad ke-16 dan 17 siar Kristen terus masuk ke Indonesia. Pelayanan misi yang dikerjakan misionaris Eropa pun menghasilkan gereja di nusantara. Jika kamu yang ingin membaca jejak Kristen pertama di Indonesia, baca Sejarah Kristen di Maluku, Awal Mula Kristen Masuk ke Indonesia. Saat ini ada puluhan ribu gereja di Indonesia dengan satu Injil yang sama. Mari kembali kepada panggilan kita sebagai Gereja milik Kristus yang sudah didirikan di atas dasar batu karang yang teguh, sehingga kita bisa meneruskan mata rantai Gereja Tuhan kepada generasi berikutnya. Anda diberkati dengan konten-konten kami? Mari dukung kami untuk terus memberkati lebih banyak orang melalui konten-konten terbaik di website ini. Yuk bergabung jadi mitra hari ini. DAFTAR Sumber jawaban channel Halaman Tampilkan per Halaman

Ya dalam dunia modern saat ini, kita melihat bahwa pencapaian teknologi-teknologi dalam dunia industry membawa efek samping pada lingkungan dan alam. “ At the beginning of the third millennium, many global environmental problems, such as diminishing biodiversity, climate change, ozone depletion, overpopulation, and hazardous wastes, are
Puji Astuti Official Writer Musik bukan hanya sebagai sarana hiburan atau relaksasi bagi jiwa dan pikiran, namun juga sudah selama ribuan tahun digunakan dalam peribadatan keagamaan, termasuk dalam agama Yahudi dan Kristen sebagaimana tertulis dalam Alkitab. Baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, musik merupakan bagian penting dalam penyembahan kepada Tuhan, walau tidak banyak catatan tentang hal itu pada perjalanan gereja mula-mula. Ada berapa jenis instrumen musik yang tercatat dalam Alkitab? Ada tiga kategori alat musik yang ada dalam Alkitab yaitu 1. Alat musik dawai atau menggunakan senar Alat musik dawai atau senar penggunaannya ada yang dipetik ada juga yang digesek. Salah satunya adalah kinor atau kecapi, alat musik ini biasanya dipetik. Daud adalah salah seorang tokoh Alkitab yang alat musik favoritnya adalah kecapi ini. "Biasanya dibuat dari kayu saru," demikian ungkap Bambang Kristanto Sitompul, Kabid Museum Lembaga Alkitab Indonesia. "Kalau Solomo itu, kecapinya -red dibuat dari kayu cendana." Selain kecapi, ada juga lyre, sebuah harpa berbentu U yang dimainkan dengan dipetik. Dan yang terakhir adalah Gambus, sebuah alat musik dengan 12 dawai yang dimainkan dengan cara digesek seperti biola, tapi juga bisa dengan dipetik. 2. Alat musik tiup atau menggunakan angin Untuk alat musik tiup ada beberapa jenis, pertama ada sofar atau sangkakala yang terbuat dari tanduk binatang, seperti tanduk rusa atau sapi Untuk cari tahu tentang Sofar lebih lengkap bisa dilihat DI SINI ; lalu ada seruling dan mishmar atau seruling Mesir; dan terakhir adalah terompet atau nafiri yang terbuat dari perak. 3. Alat musik perkusi yang ditabuh atau dipukul Alat musik perkusi di sini ada beberapa macam, ada yang digoyang, ditabuh juga diadu. Sebagai contoh adalah Sistrum, alat musik ini bentuknya mirip kecrekan yang suka dipakai oleh pengamen-pengamen saat ini. Alat musik ini menurut penelitian muncul pertama kali di Mesir, dan biasanya rangkanya terbuat dari besi atau kayu dan ada kawat di tengah dimana ada bulatan-bulatan tipis seperti koin, yang dimainkan dengan cara digoyangkan. Baca Juga Alat Musik Yang Buruk Vs Alunan Musik Yang Merdu Lalu selanjutnya ada Tamborin, bunyinya mirip dengan kecrekan, namun bisa dimainkan dengan ditabuh atau digoyangkan. Ada tiga jenis Tamborin, yaitu berbentuk bulat, ada juga yang berbentuk bintang Daud dan juga ada yang berbentuk ikan. Perkusi lainnya adalah tambur, bentuknya seperti gendang dan dimainkan dengan cara dipukul dengan tangan ataupun menggunakan alat pukul kayu, yang serupa itu namun bentuknya lebih tipis adalah rebana Keluara 1520. Kemudian ada sebuah alat musik lainnya yaitu Ceracap. Ternyata ceracap ini adalah dua buah simbal kecil yang untuk memainkannya diikatkan di jari dan dibenturkan, maka akan keluar suara yang berdenting Mazmur 1505. Pengguna Alat Musik Dalam Alkitab Dalam Alkitab, dimana budaya patriarki sangat kental, penggunaan alat musik tidak bisa sembarangan. Ada beberapa alat musik yang memang dikhususkan hanya boleh dimainkan atau dibunyikan oleh laki-laki dalam sebuah ibadah, contohnya sofar. Sedangkan untuk perempuan,contoh yang tercatat di Alkitab adalah Mariam saudara Harun yang memainkan rebana dan menari-nari. Selain itu dalam Perjanjian Lama dan agama Yahudi, para imam hanya boleh dijabat oleh anak-anak lelaki orang Lewi atau keturunan Harun. Musik Dalam Pelayanan Musik dan pujian identik dengan hadirat Tuhan, itulah mengapa Daud saat bermain kecapi bisa membuat roh jahat yang menghinggapi Saul pergi. Di dalam Sorga sendiri, Alkitab menggambarkan penuh dengan suara puji-pujian bagi Tuhan. Di dalam Kitab Wahyu kita akan menemukan ayat-ayat dimana ada penyembahan, nyanyian dan suara terompet dan sangkakala. Musik bisa menjadi media bagi umat Tuhan untuk mendekatkan diri kepada penciptanya. Namun bukan alat musiknya yang membuka pintu kepada hadirat Tuhan itu sendiri, tetapi kuncinya terletak pada hati dan kehidupan pemain musik. Untuk itu pada jaman Perjanjian Lama para imam harus menguduskan dirinya untuk melayani dalam bait Allah. Demikian juga dengan saat ini, dalam keKristenan, hati dan hidup yang kudus dari pemain musik akan menjadi kunci penentu bagaimana musiknya berdampak saat ia melayani umat Tuhan. Baca Juga Alat Musik dan Alunannya Kamu bisa menonton video tentang Fakta Alkitab lainnya di YouTube JC Channel DI SINI. Atau klik pada gambar di atas untuk menonton Fakta Alkitab Tentang Alat Musik ini. Sumber JC Channel Halaman 1

KunciMemahami Nubuat di Alkitab Bersyukur untuk Bible Camp Nasional 2022 yang telah diadakan pada tanggal 20-23 Juni 2022. Bersyukur untuk anak-anak yang telah mengikuti BCN 2022 ini. Berdoa kiranya Roh Kudus memelihara iman dan komitmen dari setiap anak serta mengobarkan api penginjilan di dalam hati mereka sejak masa muda mereka.

Halini menstimulasi pertumbuhan ekonomi yang menjadikan Delha berkembang menjadi ‘ polis ’ terbesar kedua di Kabupaten Rote-Ndao saat ini. Bahwa, satu ruang politik, sosial, budaya Delha pada era kolonial, sekarang telah terbagi dalam empat ruang (wilayah) pelayanan administrasi, yakni Desa Nemberala, SedeOen, Oenggaut dan Bo’a.
Dimana keselamatan diperoleh melalui percaya kepada Yesus kristus. 6. Diakonis, karena Kristus sudah melayani kita maka kita memiliki tanggungjawab kepada Kristus. Dalam bagian
Apakahberkhotbah ada di dalam Alkitab? Dasar alkitabiah untuk khotbah ekspositori dapat ditemukan di banyak tempat di dalam Alkitab. Dalam perikop ini, Paulus memerintahkan pendeta muda Timotius untuk “memberitakan Firman.” Ketiga kata sederhana ini dalam konteksnya merupakan argumentasi yang kuat bagi perlunya khotbah ekspositori.
PandanganPengaruh Plato Terhadap Pemikiran Kristen. Teori tentang ide-ide yang merupakan upaya permulaan yang mengkaji masalah tentang universal yang hingga kinipun belum terselesaikan. Teori ini sebagian bersifat logis, sebagian metafisis. Ukuran kebenaran adalah logika, tetapi ingat! logika manusia terbatas, dimana manusia sebagai subjek dan
AyatAlkitab Lukas 10:25-37. Lukas 10:28 (TB) Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: “Dan siapakah sesamaku manusia?”. Lukas 10:36-37 (TB) Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?"
KerajaanAllah ada di dalam diri Anda. Ketika Anda mencintai Tuhan dengan seluruh keberadaan Anda, Anda menarik kerajaan-Nya ke dalam kesadaran Anda, dan kelimpahan-Nya menjadi nyata di dunia Anda. Anda adalah pewaris kerajaan kelimpahan. Anda harus tahu itu dan merasakannya. Kenali kecukupan ilahi sebagai hal yang konstan dalam semua urusan Anda.
Denganmata yang tertuju pada salib, kita melangkah bersama, bahu-membahu, untuk menjalankan tugas kesaksian dan pelayanan kita. Tak jarang, berbagai jebakan, rintangan, pelecehan hingga aneka bentuk pengkhianatan membayangi sepanjang jalan yang terhampar di depan. Dari manakah kekuatan itu kalau bukan dari fakta berikut: harta itu kita miliki dalam
Apakahyang terjadi jika pengalaman budaya seseorang menjadi dasar dan ujian bagi penafsiran kita terhadap Alkitab? Dalam Kisah Para Rasul 17: 26, Rasul Paulus memberikan perspektif yang menarik tentang kenyataan yang sering diabaikan ketika orang membaca teks ini. Dia menyatakan bahwa Tuhan menciptakan kita semua dari satu orang saja.
Disisi lain, Misi sebagai Kontekstualisasi adalah penegasan bahwa Allah telah berpaling kepada dunia, Misi sebagai Kontekstualisasi melibatkan pembangunan berbagai teologi lokal serta Ide-ide kreatif dalam perealisasian kedua cara pandang baru terhadap misi. Kiranya dalam pembahasan kita kali dapat menambahwawasan kita semua.
KisahNatal didasarkan pada rekening Alkitab diberikan dalam Injil Matius, yaitu Matius 1:18-Matius 2:12 dan Injil Lukas, khususnya Lukas 1:26-Lukas 2:40. Pohon Natal modern tradisi diyakini telah dimulai di Jerman pada abad ke-18 meskipun banyak yang berpendapat bahwa Martin Luther memulai tradisi di abad ke-16. Superimposing nya visi
Merekaadalah para pemikir, penulis, teolog, dan filsuf zaman dahulu yang membentuk banyak dari pemikiran ”Kristen” dewasa ini—Bapak-Bapak Gereja. ”ALKITAB bukan satu-satunya firman Allah,” kata profesor kajian keagamaan yang berhaluan Yunani Ortodoks, Demetrios J. Constantelos. ”Roh Kudus yang menyingkapkan firman Allah tidak dapat
2 Pembangunan telah membawa perubahan dalam masyarakat. Perubahan itu nampak terjadinya pergeseran sistem nilai budaya, penyikapan yang berubah pada anggota masyarakat tcrhadap nilai-nilai budaya. Pembangunan telah menimbulkan mobilitas sosial, yang diikuti oleh hubungan antar aksi yang bergeser dalam kelompok-kclompok masyarakat.
AbadPertengahan. Dari abad ke-11 hingga ke-15. Secara umum, Abad Pertengahan ditandai dengan fragmentasi kekuatan politik dan militer sebagai konsekuensi dari kekosongan yang disebabkan oleh jatuhnya Kekaisaran Romawi. Namun di babak kedua, akhir Abad Pertengahan, kekuatan baru mulai memantapkan diri dan perubahan sosial dan Kebudayaanperunggu telah dimulai di Vietnam Utara pada tahun 2500 SM. Hasil­ hasil artefak kebudayaan ini tersebar dari Myanmar hingga Kepulauan Kei di Indonesia Timur. Kebudayaan ini biasanya diguna OZuzpl1.